3 Macam Nafkah Istri Yang Harus Dipenuhi, Para Suami Harus Tahu!

Menikah merupakan salah satu pilihan yang bisa Sahabat Muslim lakukan untuk bisa menjalankan banyak sekali anjuran dan praktek ibadah yang dituntunkan dalam Islam. Akan tetapi dibutuhkan kesiapan dan pengetahuan dalam hal mengelola kehidupan rumah tangga agar seorang suami bisa menjalankan perannya dengan baik sekaligus terhindar dari praktek dzalim kepada istri. Salah satu pengetahuan penting ini adalah 3 macam nafkah istri yang menjadi kewajiban suami. Lalu apakah ketiga macam nafkah tersebut?

3 Macam Nafkah Istri Yang Wajib Diberikan Oleh Suami

1. Nafkah Keluarga

Nafkah pertama dari 3 macam nafkah istri yang menjadi kewajiban suami adalah nafkah keluarga. Nafkah keluarga ini bisa didefinisikan sebagai nafkah dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Nafkah ini bisa dicontohkan berupa memenuhi kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan pangan atau makanan, kesehatan, pendidikan serta kebutuhan lain yang menjadi bagian dari kehidupan sehari – hari.

Nafkah keluarga ini merupakan bagian utama dari landasan materi atau disebut juga maddiyah yang menjadi kewajiban suami ketika membangun keluarga. Hal ini bertujuan untuk menjamin kesejahteraan dan kelestarian hubungan dalam sebuah keluarga yang dipimpin seorang suami. 

Landasan hukum dari nafkah keluarga ini tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 233 sebagai berikut:

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا

“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.”

TQS Al Baqarah ayat 233

2. Nafkah Pribadi

Seorang suami memiliki kewajiban untuk memberi nafkah berupa barang pribadi kepada istri. Hal ini bisa dipraktekkan dengan memberi kebutuhan barang yang sifatnya pribadi kepada pihak istri. Pemberian nafkah ini juga bisa berwujud pada uang yang penggunaannya bebas ditentukan oleh istri. 

Nafkah ini bertujuan untuk menciptakan keharmonisan hubungan antara seorang suami dengan istrinya. Satu hal yang wajib diperhatikan oleh para suami bahwa nafkah ini berbeda dengan uang belanja bulanan karena uang belanja bulanan merupakan bagian dari nafkah keluarga. Nafkah pribadi pada istri ini pada kehidupan modern bisa digunakan istri untuk merawat diri ataupun ditabung yang hasil dari tabungan tersebut menjadi hak dan kewenangan dari pihak istri.

3. Nafkah Batin

Bagian terakhir dari 3 macam nafkah istri yang menjadi kewajiban seorang suami adalah nafkah batin. Kedua nafkah yang sudah dibahas sebelumnya juga bisa dimasukkan dalam kategori nafkah lahir karena bersifat memenuhi kebutuhan lahiriyah istri dan anggota keluarga.

Nafkah batin ini kadang dianggap hanya berupa memenuhi kebutuhan seksual istri saja, padahal tidak sesederhana itu. Nafkah batin yang menjadi kewajiban suami juga berwujud pada sikap yang baik sehingga membuat seorang istri menjadi ceria dan bahagia. Bentuk lain dari nafkah batin adalah memberikan rasa aman. Seorang suami yang gagal membuat istri merasa aman dari suatu ancaman bisa dikatakan gagal memberikan nafkah batin. 

Praktek lain yang sederhana tetapi sangat penting adalah nafkah batin dalam wujud komunikasi yang baik. Sikap baik dalam wujud tutur kata yang baik, menjaga komitmen pernikahan hingga menghindarkan diri dari sikap – sikap egois merupakan bagian dari nafkah batin yang wajib diberikan suami. Salah satu ujian yang kadang melenakan suami dalam memberikan nafkah batin ini seperti mementingkan hobi atau kesenangan sehingga melukai perasaan istri.

Penutup

Itulah 3 macam nafkah istri yang menjadi kewajiban dari seorang suami. Sahabat Muslim sekalian yang ingin menikah atau sudah memasuki jenjang pernikahan sebaiknya berlaku adil dan cermat kepada istri agar tidak melupakan atau melalaikan memenuhi ketiga macam nafkah yang merupakan kewajiban suami kepada istri tersebut.