Kenali Macam-macam Riba Beserta Contohnya Agar Terhindar Dari Transaksi Haram

Dalam Islam, salah satu praktek kegiatan yang cukup penting untuk banyak dihindari yaitu berkaitan dengan riba. Mengingat bahwa hal ini cukup dekat dengan masyarakat, maka penting untuk mengenal apa saja macam-macam riba beserta contohnya yang mungkin bisa saja dengan mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Simak penjelasannya seperti di bawah ini.

Pengertian Riba

Tentunya agar bisa mengetahui dan mengenali apa saja macam-macam bentuk riba itu sendiri, penting untuk memahami terlebih dahulu mengenai pengertian dari riba. Terdapat dua jenis pengertian yang ada yaitu secara bahasa dan syari. Maka dari itu, agar bisa mengenali dan menghindari riba, berikut ini penjelasan mengenai kedua definisinya.

A. Pengertian Riba Secara Bahasa

Sebelum mengenal macam-macam riba beserta contohnya, riba secara bahasa mengandung makna yaitu ziyadah yang berarti tambahan. Selain itu, riba juga secara linguistik memiliki arti yaitu tumbuh dan membesar. Jika dilihat dari makna yang dimiliki secara teknis, riba berarti mengambil harta tambahan dari modal pokok secara batil..

B. Pengertian Riba Secara Syari

Jika dilihat dari makna yang dimiliki secara syari, riba berarti yaitu hasil yang didapatkan atas keberadaan dari syarat tambahan di dalam kondisi utang piutang. Pemberiannya dilakukan saat waktu akhir dengan pelunasan yang tidak menentu. Biasanya pemberian dari syarat yang berlaku tersebut hanya dilakukan satu pihak saja.

Dalil-dalil Pengharaman Riba

Tidak hanya memahami apa saja arti untuk bisa mengetahui macam-macam riba beserta contohnya yang ada, tetapi juga perlu untuk tahu apa saja dalil yang mengatur mengenai riba ini sendiri. Hal ini penting karena dalil sendiri bisa menjadi dasar akan hukum yang berlaku. Simak pembahasannya seperti berikut ini.

A. Dalil Al-Qur’an Pengharaman Riba

Berkaitan dengan dalil yang mengatur dari kegiatan riba ini, terdapat penggalan surat Al Baqarah pada ayat 275 yang mengandung hal ini. Bunyinya yaitu seperti berikut ini:

…وَاَحَلَّ اللّٰهُ الۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا…

“Allah SWT telah menghalalkan kegiatan jual beli dan mengharamkan adanya riba”

TQS Al Baqarah ayat 275

B. Dalil As-Sunnah (Hadits) Pengharaman Riba

Selain macam-macam riba beserta contohnya, ada riwayat dari Anas bin Malik yang berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

إن الدرهم يصيبه الرجل من الربا أعظم عند اللهفي الخطيئة من ست وثلاثين زنية يزنيها الرجل

“Sesungguhnya satu dirham yang didapatkan oleh laki-laki dari hasil riba memiliki dosa lebih besar di sisi Allah dibandingkan dengan zina sebanyak 36 kali.”

HR Ibnu Abi Dunya

C. Tahapan Pengharaman Riba

Jika berbicara mengenai praktek riba ini sendiri, tentunya tidak bisa lepas dari adanya tahapan pengharaman riba yang diatur secara langsung oleh Al-Quran. Berikut ini merupakan tahapan dari pelarangan riba berdasarkan Al-Quran diantaranya:

1. Tahap pertama pengharaman riba yaitu adanya kemurkaan Allah SWT terhadap transaksi riba. Bahwasanya riba tidak mendatangkan pahala di sisi Allah SWT. (Lihat QS Ar-Ruum Ayat 39)
2. Tahap kedua yaitu adanya gambaran mengenai riba menjadi hal yang buruk untuk dilakukan oleh siapa saja dan menjadi sebuah balasan yang cukup keras bagi orang Yahudi yang dengan sengaja melakukan praktek ini dan memakan hasil riba yang ada. (Lihat QS An-Nisa’ Ayat 160-161). Sampai tahap kedua ini Allah SWT belum secara tegas mengharamkan riba.
3. Tahapan ketiga haramnya riba yaitu Allah SWT telah melarang praktik riba yang berlipat ganda. Hal ini bisa menjadi membawa berbagai faktor untuk membuat manusia menjadi tidak beruntung. (Lihat QS Ali-Imran Ayat 130). Pada tahap ini Allah SWT melarang riba yang berlipat ganda.
4. Tahap keempat atau yang paling akhir yaitu ayat yang mengandung larangan untuk melakukan riba dan diturunkan secara langsung oleh Allah SWT. Ayat tersebut juga memberikan aturan dengan jelas mengenai haramnya akan tambahan materi yang diambil berdasarkan pinjaman yang dilakukan atas kesepakatan itu sendiri, berapapun jumlah tambahannya, baik yang berlipat ganda maupun sedikit saja, sehingga Allah SWT melarang riba secara mutlak. (Lihat QS Al-Baqarah Ayat 279)

Macam-macam Riba yang Dilarang dalam Islam

Kali ini akan dibahas mengenai macam-macam riba beserta contohnya yang ada di dalam Islam dan wajib untuk dihindari bagi umatnya sendiri. Ada berbagai jenis dari riba tersebut yang penting untuk dibahas dan dipahami dengan baik pula. Simak penjelasan dari jenis riba seperti berikut ini.

A. Riba Fadhl

Pertama dari macam-macam riba beserta contohnya yang ada yaitu riba fadhl dan merupakan bentuk dari kegiatan jual beli yang ada atau juga bisa pertukaran barang ribawi. Namun, keduanya memiliki takaran atau kadar yang berbeda. Barang yang termasuk ke dalam riba ini seperti emas, gandum, kurma, perak, dan sebagainya.

B. Riba Yad

Jenis kedua dari macam riba yang ada yaitu terdapat riba yad dan merupakan bentuk dari hasil transaksi yang dilakukan dari kegiatan jual beli serta pertukaran barang. Hasil riba yang didapatkan yaitu bisa berupa riba maupun non ribawi. Namun, waktu yang ditentukan untuk menerima barang tersebut mengalami adanya penundaan.

C. Riba Nasi’ah

Jenis ketiga dari riba menurut Islam yang ada yaitu riba nasi’ah yang merupakan tambahan pokok dari adanya pinjaman dengan syarat tertentu. Tambahan tersebut diambil oleh pihak yang memberikan pinjaman dari pihak yang berhutang sebagai bentuk dari kompensasi atas tangguhan dari pinjaman yang sudah diberikan sesuai dengan kesepakatan tersebut.

D. Riba Jahiliyah

Keempat dari macam-macam riba beserta contohnya yang akan dibahas yaitu riba jahiliyah yang merupakan bentuk tambahan atau kelebihan dari jumlah pelunasan utang yang sudah melebihi dari pokok pinjaman yang ada. Biasanya hal ini terjadi dikarenakan adanya kejadian yang membuat pihak peminjam hutang tidak bisa membayarkan sesuai dengan kesepakatan waktu.

Macam-macam Riba dalam Kehidupan Sehari-hari

Tidak bisa dipungkiri begitu saja bahwa kemungkinan praktek mengenai riba ini sendiri bisa saja ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, penting untuk mengenal dan memahami apa saja macam-macam dari riba yang ada di dalam kehidupan sehari-hari tersebut. Berikut ini merupakan penjelasan macam riba.

A. Riba dalam Jual Beli

Tidak bisa dipungkiri bahwa macam-macam riba beserta contohnya yang ada yaitu berkaitan dengan kegiatan jual beli yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Jenis dari riba yang termasuk ke dalam golongan ini yaitu seperti riba fadhl, riba yad, dan juga riba nasi’ah yang mengatur mengenai kegiatan jual beli yang ada.

B. Riba dalam Pinjaman/Utang Piutang

Golongan kedua dari jenis riba yang ada yaitu berkaitan dengan kegiatan melakukan pinjaman atau utang piutang. Beberapa diantaranya yaitu seperti yang terjadi pada riba qardh dan riba jahiliyah yang berkaitan dengan tambahan dari nilai melebihi jumlah hutang yang dimiliki oleh pihak yang berhutang.

C. Riba dalam Bentuk Lainnya

Selain berbentuk tambahan atau kelebihan uang dalam pengembalian hutang, riba bisa terjadi dalam bentuk yang lainnya. Misalnya seseorang yang berhutang memberikan hadiah (barang / makanan) kepada pemberi hutang. Bahkan pemberian tumpangan kendaraan dari peneriman hutang kepada pemberi hutang juga termasuk kedalam kategori riba.

Hal ini senada dengan sabda Nabi SAW, melalui perkataan Anas Bin Malik:

اذَا أَقْرَضَ أَحَدُكُمْ قَرْضًا، فَأَهْدَى لَهُ، أَوْ حَمَلَهُ عَلَى الدَّابَّةِ، فَلَا يَرْكَبْهَا وَلَا يَقْبَلْهُ، إِلَّا أَنْ يَكُونَ جَرَى بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ قَبْلَ ذَلِكَ

“Jika seseorang di antara kalian memberikan hutang, lalu si penghutang memberikan hadiah kepadanya, atau memboncengnya dengan hewan tunggangan, maka jangan mau dibonceng dan jangan terima hadiahnya. Kecuali jika hal itu memang sudah biasa terjadi di antara mereka”

(HR. Ibnu Majah No 2432)

Penutup

Pembahasan mengenai masalah macam-macam riba beserta contohnya memang merupakan pembahasan yang cukup panjang. Bahkan di kalangan para ulama terjadi perbedaan pandangan pada beberapa kasus tertentu. Oleh karena itu sebaiknya Sahabat Muslim lebih berhati-hati lagi dalam bermuamalah dan terus meng-upgrade ilmu muamalah dalam islam, khususnya mengenai riba.